Kamis, 18 Agustus 2011

KEUTAMAAN KASIH SAYANG=~



Junaid ditanya tentang kasih sayang kepada makhluk. Maka dia menjawab, “Yaitu: kamu memberikan kepada mereka apa yang mereka minta dan tidak membebani mereka dengan apa yang mereka tidak sanggup mereka tanggung.”

Ruwaim ditanya, “Bagaimana kasih sayangmu kepada saudara-saudaramu?” Dia menjawab,”Tidak ada yang menyebabkanku dari dunia ini kecuali apa yang menyenangkan mereka. Dan tidak ada yang menyedihkanku dari dunia ini kecuali apa yang menyedihkan mereka.”

Dikatakan bahwa seorang perwira (sufi) ditanya,”Bagaimana cinta dan kasih sayangmu kepada saudara-saudaramu?” Dia menjawab,”Aku iri kepada mataku ketika aku melihat mereka, dan aku iri pada pendengaranku ketika perkataan mereka terdengar, kenapa seluruh anggota tubuhku tidak menjadi pendengaran yang mendengar perkataan mereka.”
Sebagaimana perkataan seorang penyair:

Dia bernyanyi, sehingga tidak
Tersisa padaku satu anggota tubuhpun
Kecuali aku berharap bahwa ia
(anggota tubuh) adalah telinga

Dzunnun berkata,”Sesungguhnya aku benar-benar iri kepada tanah dimana saudara-saudaraku berpijak diatasnya, kenapa pipiku tidak menjadi penggantinya yang diatasnya mereka berpijak.”Semakna dengannya, seorang penyair berkata:

Aku khawatir anak kecilku berjalan
Diatas tanah
Duhai indahnya, jikalau pipiku
Menjadi pijakannya selama aku hidup

Seorang sufi ditanya,”Bagaimana kasih sayangmu kepada saudara-saudaramu?” Dia menjawab,”Apabila lalat hinggap di pipi mereka, maka hatiku ikut merasa sakit.”(1)
Seorang sufi berkata, “Persaudaraan dalam agama adalah senantiasa mencurahkan kasih sayang dan ketulusan untuk saudara, baik secara lahir maupun batin.”

Abdullah bin Mubarak berkata, “Janganlah kamu berkelahi melawan makhluk untuk dirimu, tapi berkelahilah melawan dirimu demi sebuah kebenaran.” Dia juga berkata,”Tidak ada kesenangan di dunia ini yang sebanding dengan melihat para saudara. Dan tidak ada kesedihan diantara kesedihan – kesedihan di dunia ini yang sebanding dengan berpisah dengan mereka.”

Abu Bakar Al-Kattani berkata,”Sesungguhnya menjaga hati mukmin lebih aku sukai daripada berhaji dengan haji yang mabrur”

(1)Para sufi sangat memerhatikan hubungan cinta dengan saudara, dan mereka memberi nasihat seperti itu kepada murid-muridnya, sebagaimana yang kita lihat pada bab yang khusus berbicara tentang kasih sayang kepada saudara seagama. Namun demikian, kita melihat semacam sikap berlebih-lebihan pada ungkapan yang terakhir.

Al-Muqaddimah Fi Al Tasawuf, BAB KASIH SAYANG, hal 127-130,Abu Abdirrahaman Al-Sulami
Tahqiq: Dr. Yusuf Zaidan

Mari kita semua menjadi pribadi yang damai, bersahaja, murah senyum, dan tepat dalam memenuhi panggilan-NYA (sholat).Janganlah kita gadaikan hak-NYA (sholat) yang hanya diwajibkan 5 kali dalam sehari dengan urusan duniawi.

0 komentar:

Posting Komentar